INVESTASI HATI
Aku tak pernah menginvestasikan hati ini
Sejak mula atau hingga akhirnya
Sejak masih atau hingga sudah
Maka biarkan saja aku tetap menanti
Meski kutau engkau telah berucap usai
Semua yang kuberikan untukmu
Bukanlah sebuah investasi hati
yang kan merugi jika kau tinggalkan
atau untung saat kau tetap ada disini
.KENTZ POEM. puisi anggrek biru
10 Alasan Mencintaimu
Hingga kelak kujadikan seorang istri
POSSESIF
Aku tak pernah menginvestasikan hati ini
Sejak mula atau hingga akhirnya
Sejak masih atau hingga sudah
Maka biarkan saja aku tetap menanti
Meski kutau engkau telah berucap usai
Semua yang kuberikan untukmu
Bukanlah sebuah investasi hati
yang kan merugi jika kau tinggalkan
atau untung saat kau tetap ada disini
.KENTZ POEM. puisi anggrek biru
10 Alasan Mencintaimu
- Aku butuh teman untuk melalui
- Aku butuh kawan untuk berbagi
- Aku butuh bayangan untuk mengikuti
- Aku butuh mentari untuk menerangi
- Aku butuh air untuk menyirami
- Aku butuh pohon untuk meneduhi
- Aku butuh pagi setelah gelap hari
- Aku butuh tempat untuk kudiami
- Aku butuh tersenyum setelah bersedih
- Aku butuh hati untuk disayangi
Hingga kelak kujadikan seorang istri
POSSESIF
Selalu saja kau bilang percaya
Sementara waktu kau penuhi dengan tanya
Keluar dengan siapa? untuk apa?
Dalam balutan Intonasi selidik dan tak suka
Aku tahu engkau sungguh-sungguh cinta
Mengkuatirkanku sepanjang waktu tanpa jeda
Menelponku sering hanya tuk sebuah romansa
Kuakui… kau sungguh luar biasa
Bukan aku tak percaya atau tak suka
2 hati kita menyatu jadi sepasang jiwa
Bukan aku tak setia atau mencoba
Hanya… jangan jadikan aku butiran pasir cinta
Aku takkan mencelaimu untuk rasa yang aku puja
Takkan kukurangi besarnya rasa dari sediakala
Namun mengertilah… ku kan lebih bahagia
Jika dapat sebenar-benarnya kau percaya
.KENTZ POEM. puisi anggrek biru
KANGEN
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku…
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
AKU TUNGKU TANPA API.
Bukan Puisi
Sementara waktu kau penuhi dengan tanya
Keluar dengan siapa? untuk apa?
Dalam balutan Intonasi selidik dan tak suka
Aku tahu engkau sungguh-sungguh cinta
Mengkuatirkanku sepanjang waktu tanpa jeda
Menelponku sering hanya tuk sebuah romansa
Kuakui… kau sungguh luar biasa
Bukan aku tak percaya atau tak suka
2 hati kita menyatu jadi sepasang jiwa
Bukan aku tak setia atau mencoba
Hanya… jangan jadikan aku butiran pasir cinta
Aku takkan mencelaimu untuk rasa yang aku puja
Takkan kukurangi besarnya rasa dari sediakala
Namun mengertilah… ku kan lebih bahagia
Jika dapat sebenar-benarnya kau percaya
.KENTZ POEM. puisi anggrek biru
KANGEN
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku…
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
AKU TUNGKU TANPA API.
Bukan Puisi
Barusan ku coba menulis sebuah puisi. Sebaris, duabaris, ku hapus lagi. Ku coba dan terus mencoba. Puisiku mati...hingga waktuberputar melewati tempat yang sama, pun tak jua bisa kutitipkan makna lewatuntaian kata-kata.
Maafkanku sayang... tak dapat kali ini kupindahkanrembulan ke taman hatimu. Mungkin esok... saat semua makna dapat bersahabat mesradengan kata-kata.
Seperti Puisi
Haruskah kusampaikan semuanya lewat senja yangmenyongsong malam? agar gelap mengatakan padamu betapa merindunya aku disiniseorang diri ???
Maafkanku sayang... tak dapat kali ini kupindahkanrembulan ke taman hatimu. Mungkin esok... saat semua makna dapat bersahabat mesradengan kata-kata.
Seperti Puisi
Seperti puisi dulu aku mengenalmu
Dekat danau tenang, dekat rumput ilalang
Matahari menyalakan kita
Dalam kobaran rindu. Seperti puisi aku menyentuhmu
Dengan jemari embun
Seperti puisi
Aku memandikanmu dalam pagi yang menggenang
Betapa panjang jika harus kucatat dalam kalimat
Atau kunyanyikan lewat balada
Seperti puisi gairah ini kupadatkan, rindu ini
Kukentalkan. Tahun-tahun kuringkas, abad-abad kusingkat
Negeri-negeri kulebur, kekuasaan-kekuasaan kusulap
Menjadi sekadar kesunyian
seperti dulu aku mengenalmu dekat danau tenang
Dekat rumput ilalang
seperti puisi yang datang dan menghilang.
(... A.Z.N ...)
Dekat danau tenang, dekat rumput ilalang
Matahari menyalakan kita
Dalam kobaran rindu. Seperti puisi aku menyentuhmu
Dengan jemari embun
Seperti puisi
Aku memandikanmu dalam pagi yang menggenang
Betapa panjang jika harus kucatat dalam kalimat
Atau kunyanyikan lewat balada
Seperti puisi gairah ini kupadatkan, rindu ini
Kukentalkan. Tahun-tahun kuringkas, abad-abad kusingkat
Negeri-negeri kulebur, kekuasaan-kekuasaan kusulap
Menjadi sekadar kesunyian
seperti dulu aku mengenalmu dekat danau tenang
Dekat rumput ilalang
seperti puisi yang datang dan menghilang.
(... A.Z.N ...)
0 komentar:
Posting Komentar